Kenalan Yuk!

“Hai, boleh kenalan?” Aku memasang senyum. Ia pun tersenyum.
“Gue Robi, kamu?” “Lana.”
Kami sekilas beradu pandang.
“Sudah lama kerja di sini?”
Ia mengangguk, menuang minuman ke gelas.
Aku menyeruputnya perlahan, membiarkan minuman itu mengisi ruang-ruang kosong di tenggorokanku.
“Kau tak keberatan kan menemaniku?”
“Tentu tidak. Tak membawa teman untuk mengobrol?”
Aku menggeleng. “Jomblo” tukasku.
Ia tersenyum seolah terbiasa dengan jawabanku yang terkesan standar baginya.
“Satu atau dua gelas wine tak akan membuat mabuk.” Ucapnya.
Aku memberi kode supaya ia menuangkan lagi isi botol itu.
“Ada apa?” Tanyanya tiba-tiba ketika melihatku berhenti minum.
“Kau pulang sendiri nanti, Lana? Boleh aku mengantar pulang?” Tawarku.
Ia terdiam.
Aku tak tahu apa jawabannya. Aku tak bisa memerankan Lana lagi. Ku tatap cermin besar di ruangan. Cukup latihan hari ini, esok aku akan menemuinya di sana